Cari Blog Ini

Senin, 14 Mei 2012

pengertian komunikasi antar budaya


I. Pengertian Komunikasi

    Komunikasi Adalah Proses penyampaian pesan antara komunikator terhadap  komunikan melalui saluran-saluran tertentu baik secara verbal maupun non verbal dan  menghasilkan efek tertentu.

  Dalam kehidupan sehari-hari, tak peduli dimanapun berada, akan selalu berinteraksi  dan berkomunikasi dengan orang tertentu yang berasal dari kelompok, ras, etnik, ataupun  Negara lain. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya  menjadikan sebuah pengalaman baru yang selalu dihadapi. Berkomunikasi adalah kegiatan  yang popular dan bahkan selalu dilakukan dalam pergaulan manusia.

  Aksioma Komunikasi :“Manusia selalu berkomunikasi, manusia tidak dapat  menghindari komunikasi”

   “Manusia tidak bisa dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi  dengan cara atau melalui pertukaran informasi, ide-ide, gagasan, maksud serta emosi yg  dinyatakan dalam simbol-simbol dengan orang lain”.

   “55% dari komunikasi manusia dinyatakan dalam simbol non verbal, 38% melalui nada  suara, dan 7% komunikasi yang efektif dinyatakan dengan kata-kata”, Menurut Mehrabian  (1972)

  Sekelompok orang yang mengikuti arisan, atau kelompok organisasi, hanya bisa  tumbuh dan berkembang sebagai sebuah komunitas bahkan masyarakat, kalau setiap  anggotanya saling bertukar pengalaman, semakin hari semakin mendalam dan terjadi  berulang-ulang, sebagaimana yang dikatakan para ahli komunikasi, bahwa Komunikasi itu  meliputi usaha untuk menciptakan pesan, mengalihkan pesan, memberikan diri kita sebagai  sebuah tempat yakni dihati dan di otak orang lain untuk menerima pesan. Hasil dari  komunikasi bersama itu adalah pemahaman atas hubungan antar pribadi.

   Jane Pauley (1999), tiga komponen yang harus ada dalam peristiwa komunikasi,  sehingga kalau satu komponen kurang maka komunikasi tak akan terjadi. Yaitu :

     (1) Transmisi Informasi,

     (2)Transmisi Pengertian,

     (3) menggunakan simbol-simbol yang sama.

 

             II. Pengertian Komunikasi Antar Budaya

      Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh mereka  yang berbeda latar belakang kebudayaan

      Hammer (1989) mengutip perumpamaan Wilbur Schramm (1982) menggambarkan  bahwa lapangan studi komunikasi itu ibarat sebuah oasis, dan studi komunikasi  antarbudaya itu dibentuk oleh ilmu-ilmu tentang kemanusiaan yang seolah nomadik lalu  bertemu di sebuah oase.

    Ilmu-ilmu sosial nomadik itu adalah antropologi, sosiologi, psikologi, dan hubungan  internasional.

     Guo-Ming Chen dan William J.Starosta mengatakan bahwa komunikasi antar budaya  adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing prilaku manusia  dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.

     Komunikasi antarbudaya itu dilakukan :

 • Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang di pertentangkan.

 • Memalui pertukaran sistem simbol yang tergantung dari persetujuan antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan di buat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama

 • Sebagai pembimbing prilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena mempunyai pengaruh terhadap prilaku kita

 • Menunjukan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan berbagai cara.

  Sedangkan terdapat 9 (sembilan) jenis hambatan komunikasi antar budaya. Hambatan  komunikasi semacam ini lebih mudah untuk dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak  yang berbentuk fisik. Hambatan-hambatan tersebut adalah (Chaney & Martin, 2004, p. 11  – 12):

    1. Fisik (Physical)

    Hambatan komunikasi semacam ini berasal dari hambatan waktu, lingkungan,  kebutuhandiri, dan juga media fisik.

    2. Budaya (Cultural)

    Hambatan ini berasal dari etnik yang berbeda, agama, dan juga perbedaan sosial  yang ada antara budaya yang satu dengan yang lainnya.

    3. Persepsi (Perceptual)

    Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang  berbeda-beda mengenai suatu hal. Sehingga untuk mengartikan sesuatu setiap budaya  akan mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.

   4. Motivasi (Motivational)

    Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar,  maksudnya adalah apakah pendengar yang menerima pesan ingin menerima pesan  tersebut atau apakah pendengar tersebut sedang malas dan tidak punya motivasi  sehingga dapat menjadi hambatan komunikasi.

   5. Pengalaman (Experiantial)

    Experiental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak  memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai persepsi  dan juga konsep yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu.

   6. Emosi (Emotional)

    Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar. Apabila  emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin  besar dan sulit untuk dilalui.

   7. Bahasa (Linguistic)

     Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim pesan (sender)dan  penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa yang berbeda atau penggunaan kata- kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan.

   8. Nonverbal

  Hambatan nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata
   tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi.
   9. Kompetisi (Competition)

    Hambatan semacam ini muncul apabila penerima pesan sedang melakukan  kegiatan lain sambil mendengarkan.





DAFTAR PUSTAKA
  Liliweri, Alo. 2004. Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar